Mas Dhito Berhasil Pulangkan Belasan Arca ke Museum Kabupaten Kediri

    Mas Dhito Berhasil Pulangkan Belasan Arca ke Museum Kabupaten Kediri

    Kediri - Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana memulangkan 14 arca peninggalan sejarah Situs Tondowongso yang sempat dititipkan di Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Trowulan. 

    Belasan arca tersebut diperkirakan sejak tahun 1025 yang ditemukan pertama kali di Situs Tondowongso pada 2007 dan dua tahun kemudian disimpan di BPK Trowulan. Dimana arca-arca ini hanya berasal dari Situs Tondowongso. 

    Mas Dhito, sapaan akrab Bupati Kediri melalui Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kediri, Adi Suwignyo mengungkapkan masih banyak arca-arca yang akan berusaha dikembalikan ke Kabupaten Kediri. 

    “Ini baru satu titik (dari Situs Tondowongso), insyallah kita berupaya untuk mengembalikan arca-arca yang berada di berbagai daerah termasuk Prasasti Harinjing yang berada di Museum Nasional, ” terangnya, Selasa (17/12/2024). 

    Pihaknya menjelaskan, peninggalan yang memiliki histori penting bagi Kabupaten Kediri tersebut akan ditempatkan di Museum Joyoboyo Desa Menang karena Museum Bagawanta Bhari yang berada di belakang Kantor DPRD Kabupaten Kediri tidak bisa menampung lebih banyak arca. 

    Meski belum dibuka secara umum, namun Pemerintah Kabupaten Kediri berkomitmen untuk terus menyiapkan sarana dan prasarana Museum Joyoboyo. Menurutnya, untuk membuka sebuah museum diperlukan storyline hinga desain yang representatif. 

    Saat ini Pemkab Kediri tengah menyiapkan desain storyline untuk museum yang tidak jauh dari Petilasan Sri Aji Jayabaya tersebut sekaligus perencanaan pembangunan fasilitas tambahan dan pengamanan museum seperti pagar pembatas. 

    “Untuk desain (storyline museum) terus kita dorong untuk diselesaikan, ” jelasnya. 

    Dari 14 arca yang berhasil dikembalikan ke Kabupaten Kediri ini, Arca Siwa Catur Muka menjadi master piece karena arca merupakan arca yang bentuknya langka. Dimana biasanya catur muka ini merupakan arca Brahma. Namun arca milik Kabupaten Kediri tersebut ditemukan simbol tertentu yang merujuk pada Arca Siwa. 

    Sementara itu, Ketua Dewan Kesenian dan Kebudayaan Kabupaten Kediri (DK4) Imam Mubarok mendukung penuh upaya pengembalian kekayaan peninggalan sejarah. Pihaknya menyebutkan, DK4 akan terus memberikan rekomendasi untuk pengembalian arca-arca lain. 

    Pihaknya menyebutkan, kurang lebih 500 arca masih berada di berbagai daerah seperti Museum Nasional, BPK Wilayah 11, Museum Empu Tantular, hingga Museum Sonobudoyo Yogyakarta. 

    Dari berbagai ratusan arca yang ingin dikembalikan, pihaknya mengatakan Prasasti Harinjing yang memiliki urgensi paling tinggi untuk dikembalikan ke Kediri. Pasalnya prasasti tersebut merupakan prasasti yang menyebutkan 25 Maret sebagai hari jadi Bumi Panjalu.

    “Harinjing ini sebagai cikal bakal hari jadi Kabupaten Kediri, kalau bisa harus dipulangkan, ” katanya.

    kediri kediri
    Prijo Atmodjo

    Prijo Atmodjo

    Artikel Sebelumnya

    Kajati Jatim Mia Amiati Gelar Press Release...

    Artikel Berikutnya

    Mas Dhito Terjunkan Tim Lintas OPD Dampingi...

    Berita terkait

    Rekomendasi berita

    Hendri Kampai: Pemimpin Indonesia Harus Ubah Kekayaan Alam Jadi Kesejahteraan Rakyat
    Hendri Kampai: Indonesia Bisa Maju Asal Pemimpinnya Berhenti Menipu
    Hendri Kampai: Hasto dan Kotak Pandora Korupsi, Berani Membongkar atau Takut Tenggelam Sendiri?
    Hendri Kampai: Gertakan Hasto Buktikan Dia Terlibat Korupsi, Tahu Kok Diam?
    Hendri Kampai: Indonesia Surplus Janji, Minus Realisasi

    Tags